Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerpen

SEPOTONG ROTI KERING

Aku adalah roti kering buatan industri rumahan, bentuk ku memang tidak sebagus roti-roti buatan pabrik besar. Baju yang aku pakai pun tidak sebagus milik roti ternama yang biasa di jual di mini market, tapi soal rasa tidak jauh beda dengan mereka. Untuk urusan expired pun aku terlama diantara roti lain, tapi aku tidak mau terlalu lama hidup dalam penantian. Aku berada di Toko Laris, toko yang menjual berbagai roti dan kue. Pemilik toko ini berasal dari daerah Sumatera, adiknya adalah orang yang memproduksi aku. Roti jenisku hanya di jual di toko Laris, karena belum banyak pelanggan. Dia baru memproduksi aku sejak 3 hari ini. Entah karena memang aku pantas dijual atau karena Pak Yakin membantu adiknya makanya ia mau menjual aku. Aku berteman dengan Kue lapis legit Moneta, kamarnya berada di sebelah kamar ku. Aku juga sangat akrab dengan Brownies Sari Rasa, aku juga berhubungan baik dengan Roti isi Mr. Enak. Aku juga bersahabat dengan ...

LELAKI TUA

Seorang dokter berseragam putih bersih tampak duduk berhadapan dengan Pak Parno lelaki tua dengan baju putih berdebu. Pemandangan yang sangat timpang memang, Pak Parno yang tukang ojek harus berteman dengan debu-debu knalpot dijalan sedangkan seorang dokter dihadapannya hanya berteman dengan debu yang tidak mungkin bisa dilihat tanpa mikroskop. Karena itu putih baju mereka tidaklah sama. Pak Parno menatap dokter dengan air mata tertahan, istrinya yang baru saja dirawat dirumah sakit divonis penyakit kanker dan harus segera dioperasi. Dengan penghasilan kecil sebagai tukang ojek yang hanya bermodal motor butut pemberian orang tidaklah cukup dikasih waktu 2-3 hari untuk menyediakan sejumlah uang untuk uang muka operasi istrinya. Pak Parno hanya bisa menangis batin karena jiwa seorang laki-lakinya masih kuat tertanam ditubuhnya yang mulai tua. “ Saya harap bapak bisa menyediakan uang 4 juta sebagai uang muka operasi untuk istri bapak “ ucap dokter sambil menuliskan resep untuk Pak Parno...